Scroll untuk baca artikel
Berita

Air Mata di Balik Pengobatan Gratis: Aksi Kemanusiaan MWC NU Sukosari Menyentuh Hati Warga

×

Air Mata di Balik Pengobatan Gratis: Aksi Kemanusiaan MWC NU Sukosari Menyentuh Hati Warga

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Bondowoso, JEJAKPERISTIWA.CO.ID – Rabu pagi yang biasanya sunyi berubah menjadi momen penuh haru di Kantor MWC NU Sukosari. Sejak pukul 09.00 WIB, ratusan warga berdatangan dengan langkah yang membawa harapan. Mereka datang bukan sekadar untuk berobat, tetapi untuk mencari sedikit kelegaan di tengah beratnya hidup sehari-hari.

Bakti sosial pengobatan dan cek kesehatan gratis yang digelar MWC NU Sukosari bekerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Medika Bondowoso menjadi cahaya baru bagi warga. Kegiatan yang dipelopori para pemuda Ansor ini bukan hanya memberikan layanan kesehatan tanpa biaya—tetapi juga mempersembahkan uang saku berupa voucer uang tunai , sebuah bantuan kecil yang terasa sangat berarti bagi masyarakat kecil.

Direktur Rumah Sakit Mitra Medika, Dr. Munif Amar, hadir menyampaikan pesan yang menggugah hati. “Negara yang kuat harus dilandasi oleh jiwa dan fisik yang sehat,” ucapnya, menegaskan pentingnya kesehatan rakyat sebagai fondasi masa depan bangsa.

READ
Kasdim 0822/Bondowoso Beri Pelatihan Kepemimpinan pada Aparatur Desa se-Jawa Timur

Acara dibuka oleh perwakilan MWC NU Sukosari, Gus Habaib, yang tampil dengan semangat membara. Ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada semua pihak yang membuat kegiatan ini terwujud. Dengan suara tegas namun penuh ketulusan, ia berkata:
“Temanya kita ganti: pengobatan gratis, cek kesehatan gratis, plus voucer transport. Kita, warga N.U, harus menanamkan semangat memberi… bukan sebaliknya.”

READ
Kasdim 0822 Bondowoso Tinjau Persiapan Latihan Praka Imbir untuk Pertandingan MMA Internasional di Thailand

Kata-kata itu disambut dengan keheningan yang menggetarkan hati. Namun suasana berubah haru ketika di tengah-tengah proses pengobatan, seorang lansia yang baru selesai diperiksa tiba-tiba meneteskan air mata. Dengan suara lirih dan tangan yang gemetar, ia berkata, “Terima kasih, Nak… saya tidak sangka bisa dapat pelayanan seperti ini seperti keluarga sendiri .”
Momen itu membuat banyak warga dan panitia ikut terdiam, meresapi betapa pentingnya kegiatan sosial ini bagi mereka yang kurang mampu.

Antusiasme warga sangat tinggi. Mereka datang silih berganti—ibu-ibu, bapak-bapak, hingga para lansia yang berjalan perlahan tapi penuh semangat. Setiap yang datang pulang membawa senyum kecil, obat, doa, dan sedikit uang saku yang membuat hidup terasa lebih ringan.

READ
Kepolisian Siapkan Strategi Optimal untuk Ops Lilin 2024 Natal dan Tahun Baru

Kegiatan ini tidak hanya sekadar pelayanan kesehatan. Ia menjadi simbol cinta, kepedulian, dan tanggung jawab sosial. MWC NU Sukosari berharap kegiatan seperti ini dapat menginspirasi instansi pemerintah, swasta, ormas, dan lembaga sosial lainnya untuk terus hadir di tengah masyarakat, membantu tanpa syarat, dan memberi tanpa pamrih.

Sukosari hari itu penuh dengan cerita. Air mata, senyum, harapan—semuanya menyatu dalam satu pesan kuat: kemanusiaan masih hidup, dan ia tumbuh dari tangan-tangan yang mau memberi.